Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

Garam: Secukupnya

Alkisah, di suatu kota hujan yang kini lebih sering terik, hiduplah seorang pria yang istimewa. Ia adalah seorang penyampai ilmu yang cerdas. Ia juga seorang suami yang baik. Dan anggota masyarakat yang kontributif. Ia melibatkan diri dengan kegiatan masyarakat sebaik dan seaktif ia mampu. Termasuk, ketika kegiatan perayaan kemerdekaan negerinya tiba. Berbagai lomba diadakan. Tidak hanya untuk saling bersaing, juga untuk menghibur. Untuk itu, dibuatlah sebuah perlombaan memasak. Bukan lomba memasak biasa, tentu. Karena kali ini, yang dibolehkan untuk ikut bertanding adalah para suami. Setiap peserta hanya diperbolehkan datang membawa diri masing-masing. Tanpa catatan, tanpa bumbu rahasia. Hanya dirinya. Bahan masakan dan peralatan sudah tersedia. Bagian pendukung datang berbeda rute. Menu yang harus dimasak adalah; Nasi goreng. Ia, yang adalah seorang suami yang baik, sudah sering memasakkan nasi goreng untuk istri dan keluarganya. Dengan itu, ia bergum

Yang tak berawal, tak berujung...

Pagi yang cerah. Seperti biasa, ia larut dengan rutinitas ibu rumah tangga; menyiapkan keperluan putri dan suaminya yang akan beraktivitas. Setelah keduanya berangkat, ia mulai membersihkan rumah; mem-vacum karpet yang melapisi lantai, mengelap beberapa perabotan rumah dan hal-hal seperti itu :) Lalu ia mengakhiri aktifitas paginya dengan menikmati teh di sebuah ruangan dekat beranda rumahnya. Sebuah ruangan yang berdinding kaca yang berhadapan langsung dengan arah matahari datang. Damai, dan hangat. Namun ia merasa berbeda. Siang itu, ia sengaja menyempatkan diri ke rumah sakit untuk menjenguk ibunda tercintanya. Suasana ruang rawat yang ramai dengan pasien dan suster yang sedang luang, bersama-sama menonton sebuah drama Korea. Hingar sekali, karena ternyata jalan ceritanya mudah ditebak. Waktu pulang sudah tiba. Ia berjalan pelan menyusuri koridor rumah sakit, mencoba menikmati keadaan. Tiba-tiba, ia dikejutkan oleh sebuah jeritan dari sebuah kamar rawat inap. Ia tak bisa men