Kkum

Langit di depan jendela kamarku abu-abu.
Mendung?
Aniya
Mungkin, sedikit.
Pohon nangka di tempat jemuran sudah tinggi. Daunnya sudah ada yang kering,, lumayan.. Bisa dipakai untuk cuci muka sesekali *ala jaman dulu.
Dulu.
Duluuuuu sekali.
Jaman masih semampai; semeter belum sampai.
Jaman ke tempat mandi harus pagi-pagi sekali,, melewati kebun, menuruni tangga tanah. Tak jarang memungut daun kering dari pohon nangka untuk diremas lalu dibasahi dan diusapkan ke muka. Sampai sekarang, aku belum tahu apa penjelasan ilmiah atas itu,, aku hanya mengikuti apa yang dilakukan kakak-kakak ku.
Jaman dulu,, duluuuu sekali...

Kangen jaman itu.
Ketika aku tak harus memutuskan apapun,, cukup mengekor.
Ikuti apa kata mama,, kakak,, guru...
Hahahahaha..
Padahal, jaman itu,, aku ingin sekali cepat dewasa,, karena merasa kesal harus mengikuti apa yang mereka putuskan. Lha,, sekarang malah merindukan masa-masa itu.
Rasanya,, sesuatu sekali ketika menanyakan solusi atas sebuah dilema *halaah... Dan jawaban yang diberikan adalah,, "Kamu bisa menentukan sendiri solusinya,, kamu sudah besar..."
Ya.. Ya.. Ya..
I'm a big girl now.
Big,,
Sebesar angka yang ditunjukkan timbangan berat badan, hahaha..

hm....

Satu hal dari masa lalu yang ku suka, adalah kkum.
Impian.
Menengok ke tempelan kertas di dinding lemari, disana ada banyak impian yang ku tulis dan kuperbarui tiap tahunnya.
Sudah ada beberapa yang kugarisi.. tanda sudah 'alhamdulillaah..'
Terakhir kali aku garisi itu,, aku lupa.

Lupa karena faktor umur?
Hehe,, sepertinya.

Dan sejak terakhir itu, rasanya belum ada lagi impian yang aku garisi.
Parahnya lagi, aku sempat mengalami masa "empty".
Mong.
Blank.
Kosong.

'Masa Mong' itu sebenarnya hanya sebutan ku sendiri.
Aku menamai masa ketika aku merasa tidak ingin dan tidak perlu untuk memiliki impian.
Masa ketika aku hanya menjalani hidup sesuai aliran setiap detiknya.
Seperti ketika aku di pertengahan semester ganjil tahun lalu.
Bangun,, rutinitas pagi, setelah itu membersamai leptop.
Begitu dan begitu terus.
Tak ada hal yang membuatku bergerak lebih dari ritual itu.
Tak merasa bersalah.
"Toh aku tak merugikan atau menyakiti siapa pun,, " di pikiranku saat itu.

Cukup lama 'masa Mong' itu terjadi.

Dan,, taraaaaa......
Akhirnya,, sekarang,, alhamdulillaah aku mulai berjalan meninggalkan 'masa Mong',, dan mulai merangkai kembali Kkum-ku.

Kkum.
Impian.
Dream.

Ternyata,, dalam fase hidup seseorang,, (atau mungkin hanya aku),, ada masa dimana impian itu berganti,, sesuai dengan lingkungan dan kejadian yang dialami.
Mengalami 'revisi'.
Disesuaikan dengan keadaan, agar peluang terwujudnya semakin besar.

Dan ternyata,, Kkum itu sangat penting (setidaknya, bagi ku).
Sebagai suatu poin tujuan,, agar setiap episode hari jadi lebih 'hidup'.

:)

Hei, Kkum,,
please,, don't dissapear anymore..

^^



Komentar

Postingan populer dari blog ini

it's addict!

Ikhlaskan saja.