Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Gadis Bireun itu.

Gambar
(Mantan) calon adik ipar. Atau, ia lebih suka menyebut 'Calon Adik Ipar Yang Tidak Jadi'. Badannya kecil. Imut. Orangnya lebih suka mendengarkan. Menanggapi cerewetnya mulut satu ini. Dan memberi anggukan atau jawaban ketika perlu. Awal kenal, ketika itu tidak terlalu 'ngeh'. Kami beda jurusan tadinya. Lalu terjadi migrasi, dan dia menjadi bagian dari jurusan kami, bersama seorang Gadis Merauke. Akan kuceritakan nanti tentang gadis yang satu itu. Bersama Gadis Sopeng, Gadis Jambi dan Seorang Pemuda Majalengka. Gadis Bireun itu, meski tidak sering berbicara,- level kecerewetannya agak jauh dibawah kami [baca: Gadis Pangalengan dan Gadis Merauke],, tapi keceriaannya tak kalah manis. Senyum selalu menghiasi wajahnya. Ia juga penurut. Ia sukarela memijati bahu dan punggungku yang pegal membawa ransel beriisi kehidupan hampir setiap hari. Dan ia juga baik. Ia merelakan lengan atasnya ku cubit dan ku gigiti jika sedang 'kambuh'. (dan saa