My Dy, Tadi siang cukup terik. Cukup panas untuk seseorang yang lahir di kota dingin. Meski begitu, aku harus keluar dari kamar kos ku yang nyaman. Harus. Karena sebuah undangan terkirim ke handphone- ku. Undangan mengaji ^^ Sudah lebih dari sebulan kami meliburkan diri. Jadi, ketika aku bisa hadir, kenapa tidak? Memang suasana Bogor tidak menyenangkan untuk bepergian di siang bolong. Tapi, daripada bengong di depan laptop sendirian, lebih baik hadir di undangan ini. Kuatkan diri menghadapi terik panas dunia, berharap dikurangi panas di akhirat, hehehe.. So, Dy.. Apa yang disampaikan Bu Ustadzah tadi membuatku berperang bathin :D Kenapa, hm.. She said; "Selama tidak bertentangan dengan syariah, maka seorang istri harus patuh pada suami." Demikian ucap beliau. Lalu, apa yang membuat sampai bathinku berperang? Hehe, sebenarnya,, tidak sampai berperang.. hanya bergejolak.. :p Maksudku, tiba-tiba saja aku merasa terganggu. Kalimat itu terasa begitu menan...
Sudah beberapa kali aku menonton film ini. Tapi tak sekalipun jemu. Judulnya; Akeelah and The Bee. Kalau belum nonton, search deh di internet ^^ Salah satu hikmah dari film ini, yang aku suka adalah ketika ibu dari Akeelah tidak mengijinkan Akeelah ikut lomba eja-kata (speeling bee). Alasannya? Ibu-nya Akeelah tidak ingin anaknya gagal dan merasakan sakitnya kegagalan apalagi ditertawakan. Salahkah? Hm.. tidak juga. Demikianlah setiap ibu. Tak ingin anaknya terluka. Meski sebenarnya, dari setiap luka, seseorang bisa belajar banyak hal. Termasuk belajar untuk lebih kuat. Akhirnya, ibu-nya Akeelah mengijinkan juga anandanya ikut lomba tersebut. Bahkan Akeelah memenangi lomba hingga tingkat nasional sebagai juara 1. Oh ya, ketika ibu-nya Akeelah ragu akan keputusannya (mengijinkan atau tidak), beliau melihat kesungguhan Akeelah dan keyakinan sang tutor Akeelah (DR. Larabee). Dari kisah itu, Aku jadi berpikir untuk merekam perjalanan putra-putriku (kelak) ketika mereka be...
Sejak lulus S1, saya diberi anugrah berupa kesempatan bepergian ke beberapa tempat yang belum pernah saya datangi sebelumnya. Kadang memang keperluan pekerjaan,, kadang memang direncanakan untuk berlibur. Atau, keperluan kondangan yang diniatkan juga untuk liburan, hehe... Jika sempat, saya senang berbagi kisah perjalanan itu di media sosial. Berbagi foto,, Juga berbagi kesan. Tapi, satu cerita dari teman melingkar membuat saya sedikit sungkan untuk berbagi perjalanan saya. Hari itu, pertama kalinya saya bertemu dengan dia dalam lingkaran. Di pikiran saya,, dia adalah seseorang yang bahagia dengan pernikahannya. Bagaimana tidak,, dia menikah dengan seorang hafidz lulusan luar negeri. Tapi ternyata,, tanpa ditanya, tiba-tiba dia bercerita bahwa dia merasa tertekan. ??? Dia merasa kebebasannya 'dikekang'. Kemana-mana selalu diantar,, Kalau tidak ada agenda kampus,, maka ia hanya menghabiskan waktunya di rumah. Hweee... Suaminya menyeramkan.. *menurut saya :p S...
Komentar
Posting Komentar