Perempuan dan Penghidupan
Perempuan dan penghidupan. Sebuah pesan muncul di whats app grupku yang selalu ramai setiap hari, padahal isinya hanya berlima. Ku kira, hanya pesan biasa. Percakapan antara lima anak perempuan yang bersahabat sejak lama. Tidak. Pesan itu istimewa, setidaknya bagiku. Mengingatkanku akan suatu hal. Pesan itu cukup panjang. Sangat panjang malah. Isinya, tentang cuplikan sebuah talk show di sebuah stasiun tv, Mata Najwa. Edisi kali itu, bintang tamunya adalah seorang srikandi abad 21, walikota Surabaya. Kenal? Tidak. Saya hanya tahu beliau. Ibu Risma yang saya tahu dari media. Beliau saat ini sedang berjuang menutup sebuah lokalisasi di daerahnya. (Berkebalikan dengan seorang wakil gubernur metropolitan Indonesia yang malah berniat membuat lokalisasi di wilayahnya) Sebuah lokalisasi, yang terjadi atas dalil buruknya keadaan ekonomi. Lalu ‘terpaksa’ self-selling … Dan yang umumnya ‘dijual’ adalah perempuan. Entah karena ‘dipaksa’ atau memang ‘atas ke...