My Dy, Tadi siang cukup terik. Cukup panas untuk seseorang yang lahir di kota dingin. Meski begitu, aku harus keluar dari kamar kos ku yang nyaman. Harus. Karena sebuah undangan terkirim ke handphone- ku. Undangan mengaji ^^ Sudah lebih dari sebulan kami meliburkan diri. Jadi, ketika aku bisa hadir, kenapa tidak? Memang suasana Bogor tidak menyenangkan untuk bepergian di siang bolong. Tapi, daripada bengong di depan laptop sendirian, lebih baik hadir di undangan ini. Kuatkan diri menghadapi terik panas dunia, berharap dikurangi panas di akhirat, hehehe.. So, Dy.. Apa yang disampaikan Bu Ustadzah tadi membuatku berperang bathin :D Kenapa, hm.. She said; "Selama tidak bertentangan dengan syariah, maka seorang istri harus patuh pada suami." Demikian ucap beliau. Lalu, apa yang membuat sampai bathinku berperang? Hehe, sebenarnya,, tidak sampai berperang.. hanya bergejolak.. :p Maksudku, tiba-tiba saja aku merasa terganggu. Kalimat itu terasa begitu menan...
:) Aku tahu, ini adalah sebuah kebodohan yang nyata. How could I be so stupid like this,,, being frightened by something that i shouldn't be. But, what could I say? It just happened. Made me clearly opened eyes until 2 in the morning, or sometime, worst. Couldn't sleep at all. Stupid right? I know. It is. Yes,, I realized that this episode is happen again. An episode where i would run from the reality and hide behind my reason of "take a rest" or "understanding my self". Which is, it's ok, but not this long. You know, ada satu waktu dalam hidup yang membuat seseorang merasa begitu lelah, fisik dan mental. Dan salah satu jawaban terbaik untuk episode itu adalah "rehat sejenak". "Sejenak" bagi setiap orang itu relatif. Satu hari, dua hari, satu pekan, dua bulan, lima tahun.. Tak tentu sama satu dengan yang lain, aku dengan yang lain. It's OK. Setiap orang boleh "rehat sejenak". Boleh. Tapi, satu...
Sejak lulus S1, saya diberi anugrah berupa kesempatan bepergian ke beberapa tempat yang belum pernah saya datangi sebelumnya. Kadang memang keperluan pekerjaan,, kadang memang direncanakan untuk berlibur. Atau, keperluan kondangan yang diniatkan juga untuk liburan, hehe... Jika sempat, saya senang berbagi kisah perjalanan itu di media sosial. Berbagi foto,, Juga berbagi kesan. Tapi, satu cerita dari teman melingkar membuat saya sedikit sungkan untuk berbagi perjalanan saya. Hari itu, pertama kalinya saya bertemu dengan dia dalam lingkaran. Di pikiran saya,, dia adalah seseorang yang bahagia dengan pernikahannya. Bagaimana tidak,, dia menikah dengan seorang hafidz lulusan luar negeri. Tapi ternyata,, tanpa ditanya, tiba-tiba dia bercerita bahwa dia merasa tertekan. ??? Dia merasa kebebasannya 'dikekang'. Kemana-mana selalu diantar,, Kalau tidak ada agenda kampus,, maka ia hanya menghabiskan waktunya di rumah. Hweee... Suaminya menyeramkan.. *menurut saya :p S...
nyari apaan neng? :P
BalasHapusKkum.
HapusNyari Kkum ^^