Selangkah lebih dekat,,,

:)

Dua hari terakhir, serasa sedang ada di taman impian hati jaya Ancol dan sedang menaiki roller coaster.

Sometimes up,
And another second it was so drown..

:)

Capek, saya akui.

Segerombolan tugas yang harus dikerjakan, bergelut dengan berbagai lintasan pertanyaan,, lalu bertemu dengan sekeranjang kekhawatiran,, lalu terbungkus satu pertanyaan.

Rumit ya?

Sangat saya.
Dari dulu, ketika bercerita pada mr ketika lq,, responnya biasanya sama,, "ergh.. g jelas deh.."

:D

Mianhe,,

Begini.
Jadi,
Sepertinya hal ini bukan hanya menjadi pengalaman hidup saya.
Di ujung Sumatera sana, ada seorang sahabat yang memiliki cerita hampir sama.
Hampir,, hanya hampir.
Hal yang sama antara kami adalah sama-sama terus ditanyai 'kapan' atas sesuatu yang belum kami miliki.
Bedanya,, sepertinya hanya saya yang kemudian 'lari' menaiki 'roller coaster perasaan' dan membuat diri sendiri merasa tidak ingin keluar kosan.
Are you with me?
Tired to be again and again and again being asked with the same question,,

Dimana; "yang ditanya tidak lebih tahu dari yang menanya" - akan jawabannya.
Dimana; "Kita hanya mencoba menjalani apa yang kita bisa"
Sementara orang lain terus menuntut kita untuk memenuhi standar mereka.
Dan kita merasa tidak sanggup.
Tidak mampu.
Tidak berani.
Tidak tahu harus bagaimana.
Tidak tahu.

Mattji.

The last two days,, i've been like that.
Membiarkan diri sendiri duduk manis di roller coaster itu.

Lalu bertemu dengan memori kejadian yang tak disangka,, yang membuat badan bergidik,, takut,, menangis,, dan ingin lari.

Lalu berbentur dengan pertanyaan yang sangat menakutkan untuk dijawab.

" Apa kamu tidak percaya pada Allaah? Apa kamu tidak percaya akan segala keputusanNya? Apa kamu tidak yakin akan rahmah yang selalu ada dibalik kehendakNya? Bukankah selama ini kamu selalu yakin,, setiap takdir-Nya membawa hikmah kebaikan?"

:)

Capek.
Iya.
Capek,,,
Menghadapi jungkir-baliknya perasaan sendiri itu capek.

Tapi,,,
Itu menyenangkan.
Karena pada akhirnya,, ada senyum yang mengembang,, menyadari satu hal.
Kita menjadi selangkah lebih dekat dengan kedewasaan jiwa.
Mungkin memang masih sangat jauh dari menjadi manusia yang dewasa,,
Tapi kita sudah satu langkah lebih dekat.

Cukahe,, Cingu.

Oh ya,, kesimpulan dari roller coaster dua hari itu,,, adalah doa.

Jangan pernah lewatkan berdoa pada Allaah...

^^


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku Harian Fahrani, continued

Jealousy.

Travelling,,, dan kaki yang tak bisa bebas