From Lucy

Suatu ketika di ahad yang cerah,,
tumben-tumben-an my little baby panda (my little brother) mengajak saya nonton.
Benar-benar suatu ketumbenan.
Apalagi, dia bilang dia yang akan membayar tiket nontonnya,,
Subhanallaah kan?
Tidak biasanya dia menawari menraktir akaknya ini, hehehe...
Entah ada angin apa..

Singkat cerita, saya berangkat dari dramaga dan sampai di BTM pada pukul 10.10 wib.
Wuish,,, Ingat sampai ke menitnya,..!
Tentu ingat,,
Kenapa?
Karena saat itu kami janjian bertemu pukul 11.00.
Jadi saya sempatkan mengecek jam kalau-kalau sudah dekat jam 11.
Ternyata saya kepagian, sodara-sodara..
Bagus kan? Jadi saya tidak terlambat.
Dan lebih bagusnya lagi,, adikku sayang itu baru sampai di stasiun pasar minggu *katanya.
Itu berarti saya harus menunggu lebih lama..
Awalnya tidak apa-apa,, toh memang jam janjian kami masih ada beberapa saat.
Tapi ternyata,, dia telat sampai 40 menit lebih dari jam 11..
Hffhfhf...
(Rasanya ingin makan eskrim..)
Jadi curiga,, jangan-jangan dia membalas saya karena aku membuat dia menunggu lama saat saya memintanya menemani belanja kado nikahan teman.
*Impas deh Bro..

Well, bukan itu cerita intinya, Gals...
Cerita intinya adalah tentang hikmah dari film yang kami tonton.
Judul filmnya adalah LUCY.
Aktor utama yang berperan di film tersebut adalah Morgan Freeman.
Awalnya kami akan menonton film yang lain,,
Tapi film tersebut tayang jam 13an dan akan berakhir di 15.40 wib.
Artinya akan melewati waktu awal shalat ashar.
Jadi kami memilih film LUCY.
Selain itu, bagi saya, Morgan Freeman seperti stempel yang menerangkan bahwa film tersebut sangat layak ditonton. :)
Dan saya sangat tertarik dengan penjelasan dari film tersebut.
"Seseorang yang akan mengoptimalkan pemakaian otak hingga 100%"
Keren kan?

Sinopsis singkat film ini,,
Berisi tentang seorang perempuan bernama LUCY yang berkenalan dengan seorang pria di China.
Pria kenalannya itu memintanya mengantarkan sebuah koper dengan iming-iming bayaran 500 dolar.
Lucy menolak,, tapi pria itu memaksanya dengan memasangkan borgol di tangannya yang dipasangkan dengan koper,
Walhasil Lucy harus mengantarkan koper itu.

Dengan cukup ketakutan, Lucy mengantarkan koper itu,, yang ternyata berisi sejenis narkotika baru.
Saya lupa nama narkotika baru itu, tapi itu merupakan duplikasi sintetik dari suatu zat yang diproduksi ibu hamil dan diberikan pada janinnya.
Zat tersebut (atas izin Allaah) memberikan energi yang sangat dahsyat untuk membentuk dagung, tulang, menyambung syaraf, dan lain-lain.
Dosis zat yang diberikan ibu terhadap janinnya tersebut hanya sedikit.

Setelah mengantarkan koper, Lucy dipaksa menjadi kurir narkotika tersebut oleh si Gengster *sebut saja demikian).
Ini adegannya seram,, karena narkotika itu dimasukkan ke dalam perut Lucy.
Meski tidak diperlihatkan proses pembedahannya,, tetap saja terasa ngilu.

Lucy dikirim ke daerah Taiwan.
Malangnya, receiver narkotika di Taiwan malah menyiksa Lucy,, menendangnya tepat di perutnya.
Kantong narkotika di dalam perut Lucy robek dan isinya teresap ke dalam tubuh Lucy.
Dari sini awal proses penggunaan otak 100% itu dimulai.


Di sisi lain, Morgan Freeman berperan sebagai seorang profesor yang meneliti tentang penggunaan otak.
Di dalam kuliah umumnya, beliau menjelaskan berbagai keadaan yang bisa dilakukan seseorang pada taraf penggunaan otak tertentu.
Ketika seorang manusia menggunakan 20% kapasitas otaknya, maka dia bisa mengendalikan tubuhnya sendiri, seperti aliran darah atau metabolisme.
Ketika seorang manusia mengguanakan 30 % otaknya, maka dia bisa mengendalikan orang lain.

Adegan-adengan ketika Lucy mengalami proses peningkatan kapasitas otak ini sangat mengagumkan.

Lucy yang kebingungan dengan keadaan tubuhnya, menghubungi Prof Morgan.
Cara ia menghubungi Prof Morgan pun sangat luar biasa. *tonton sendiri deh, hehehe.
Dalam percakapan itu, satu hal yang sangat bagus *menurut saya.
Yakni ketika Lucy bertanya,
"Apa yang harus saya lakukan dengan semua ini?"
Sang Profesor menjawab, yang intinya,,
Dalam kehidupan ini, seorang makhluk bisa memilih untuk menjadi 'abadi' dengan menghancurkan dirinya sendiri,, sehingga tidak ada ia yang lainnya di dunia ini.. (ini adalah pilihan ketika lingkungan tidak sesuai untuk kehidupannya),,
Atau mewariskan segala kebaikannya pada generasi selanjutnya.
Maka,, wariskanlah."

Ketika itu, saya kira Lucy akan mewariskan gennya atau apa,,
Ternyata, Lucy mewariskan semua pengetahuan dan pengalaman yang terjadi pada dirinya dan tubuhnya.
ia wariskan melalui sebuah flashdisk canggih,, yang kemudian dia berikan pada Prof Morgan.
Lalu ia melebur dengan alam.
Dan berkata.. "I'm everywhere.."

:)

That is.
Wariskan kebaikan pada yang lain.
Wariskan.
Apapun kebaikan itu.
Ilmu,
Senyuman,
Doa,
Kebaikan.


^^

Jzk khair atas traktirannya, Bro.. ^^


Komentar

Postingan populer dari blog ini

it's addict!

Ikhlaskan saja.