Me and My Akeelah..
Sudah beberapa kali aku menonton film ini.
Tapi tak sekalipun jemu.
Judulnya; Akeelah and The Bee.
Kalau belum nonton, search deh di internet ^^
Salah satu hikmah dari film ini, yang aku suka adalah ketika ibu dari Akeelah tidak mengijinkan Akeelah ikut lomba eja-kata (speeling bee).
Alasannya?
Ibu-nya Akeelah tidak ingin anaknya gagal dan merasakan sakitnya kegagalan apalagi ditertawakan.
Salahkah?
Hm.. tidak juga.
Demikianlah setiap ibu. Tak ingin anaknya terluka.
Meski sebenarnya, dari setiap luka, seseorang bisa belajar banyak hal.
Termasuk belajar untuk lebih kuat.
Akhirnya, ibu-nya Akeelah mengijinkan juga anandanya ikut lomba tersebut.
Bahkan Akeelah memenangi lomba hingga tingkat nasional sebagai juara 1.
Oh ya, ketika ibu-nya Akeelah ragu akan keputusannya (mengijinkan atau tidak), beliau melihat kesungguhan Akeelah dan keyakinan sang tutor Akeelah (DR. Larabee).
Dari kisah itu,
Aku jadi berpikir untuk merekam perjalanan putra-putriku (kelak) ketika mereka belajar berdiri, melangkah lalu berlari.
Untuk pengingatku di masa kemudian, bahwa ketika masih bayi, ketika mereka sangat memerlukan bantuan orang lain 'hanya' untuk berdiri, mereka berjuang dengan semangat yang tak pernah padam. Hingga mereka berhasil berdiri, melangkah bahkan berlari.
Sehingga saat putra-putriku (kelak) ikut suatu perlombaan, mereka bisa mempunyai semangat yang sama seperti ketika mereka belajar berdiri, berjalan dan berlari.
Bahwa ketika itu, aku tidak khawatir akan mereka yang beratus kali terjatuh dan bangkit lagi.
Sehingga ketika mereka menemui kesulitan dan perlombaan dalam hidupnya (suatu hari nanti), aku pun tak usah khawatir berlebihan jika kemudian mereka 'belum sukses' atau 'belum menang'.
Karena 'belum sukses' atau 'belum menang' itu tak kan menghentikan langkah mereka untuk bangkit dan menjadi lebih baik.
Dan seperti kata Prof Euis,-ahli gizi dan keluarga,- milikilah dukungan sosial agar tetap kuat menghadapi keputusan-keputusan sulit.
Seperti ibu-nya Akeelah yang didukung DR. Larabee.
Kelak pun, semoga Allah menganugrahiku pendukung-pendukung sosial yang kece dan shalehah...
^^
Tapi tak sekalipun jemu.
Judulnya; Akeelah and The Bee.
Kalau belum nonton, search deh di internet ^^
Salah satu hikmah dari film ini, yang aku suka adalah ketika ibu dari Akeelah tidak mengijinkan Akeelah ikut lomba eja-kata (speeling bee).
Alasannya?
Ibu-nya Akeelah tidak ingin anaknya gagal dan merasakan sakitnya kegagalan apalagi ditertawakan.
Salahkah?
Hm.. tidak juga.
Demikianlah setiap ibu. Tak ingin anaknya terluka.
Meski sebenarnya, dari setiap luka, seseorang bisa belajar banyak hal.
Termasuk belajar untuk lebih kuat.
Akhirnya, ibu-nya Akeelah mengijinkan juga anandanya ikut lomba tersebut.
Bahkan Akeelah memenangi lomba hingga tingkat nasional sebagai juara 1.
Oh ya, ketika ibu-nya Akeelah ragu akan keputusannya (mengijinkan atau tidak), beliau melihat kesungguhan Akeelah dan keyakinan sang tutor Akeelah (DR. Larabee).
Dari kisah itu,
Aku jadi berpikir untuk merekam perjalanan putra-putriku (kelak) ketika mereka belajar berdiri, melangkah lalu berlari.
Untuk pengingatku di masa kemudian, bahwa ketika masih bayi, ketika mereka sangat memerlukan bantuan orang lain 'hanya' untuk berdiri, mereka berjuang dengan semangat yang tak pernah padam. Hingga mereka berhasil berdiri, melangkah bahkan berlari.
Sehingga saat putra-putriku (kelak) ikut suatu perlombaan, mereka bisa mempunyai semangat yang sama seperti ketika mereka belajar berdiri, berjalan dan berlari.
Bahwa ketika itu, aku tidak khawatir akan mereka yang beratus kali terjatuh dan bangkit lagi.
Sehingga ketika mereka menemui kesulitan dan perlombaan dalam hidupnya (suatu hari nanti), aku pun tak usah khawatir berlebihan jika kemudian mereka 'belum sukses' atau 'belum menang'.
Karena 'belum sukses' atau 'belum menang' itu tak kan menghentikan langkah mereka untuk bangkit dan menjadi lebih baik.
Dan seperti kata Prof Euis,-ahli gizi dan keluarga,- milikilah dukungan sosial agar tetap kuat menghadapi keputusan-keputusan sulit.
Seperti ibu-nya Akeelah yang didukung DR. Larabee.
Kelak pun, semoga Allah menganugrahiku pendukung-pendukung sosial yang kece dan shalehah...
^^
Komentar
Posting Komentar